Inovasi SMART

SMART “Stop Stunting Melalui Pelayanan Terintegrasi”

Gizi memegang peranan penting dalam siklus hidup manusia. Pada bayi dan anak kekurangan gizi dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan, apabila tidak teratasi sejak dini akan berlanjut hingga dewasa.
Ada 4 masalah gizi yang harus mendapatkan perhatian khusus, diantaranya adalah weight faltering, underweight, gizi kurang, dan gizi buruk. Apabila 4 permasalahan ini tidak teratasi maka sulit menurunkan prevalensi stunting
Dalam penanganan masalah gizi tersebut, intervensi dilakukan sejak dini mulai masa kehamilan dan pada saat bayi mendapat MP ASI.
Untuk menangani secara efektif 4 masalah gizi tersebut diciptakan inovasi SMART.
SMART merupakan inovasi program gizi Puskesmas Kandangsapi yang merupakan kepanjangan dari Stop Stunting Melalui Pelayanan Terintegrasi. Inovasi ini merupakan upaya Puskesmas Kandangsapi untuk menurunkan persentase permasalahan gizi terutama stunting.
Mekanisme pelaksanaan kegiatan inovasi ini adalah :
1. Petugas gizi mengambil data catin dan ibu hamil dari kohort
2. Petugas gizi mengambil data status gizi dari ePPGBM berdasarkan hasil penimbangan dan pengukuran di posyandu
3. Petugas gizi membreakdown data ke PJ UKM dan Pembina kelurahan untuk dilakukan rujukan ke puskesmas untuk mengikuti kelas gizi
4. Pembina kelurahan membreakdown ke masing-masing posyandu dan melaporkan ke ketua PKK kelurahan untuk merujuk nama – nama balita dengan kasus gizi dan meminta bantuan kepada babinsa/babinkamtibmas, RT, RW dan Toma Toga.
5. Ibu balita dan balita yang terjadwal mengikuti kelas gizi selama 3 hari denan di damping 1 orang kader setiap kelurahan, meliputi :
Hari 1 tentang pembuatan makanan berdasar isi piringku sesuai usia dan makan bersama
Hari 2 tentang pembuatan makanan kudapan dan makan bersama
Hari 3 tentang pengolahan Modisco dan RUTF lokal dan makan bersama
6. Kader pendamping mengawasi ibu balita dalam pemberian MP ASI sehari – hari selama 3 bulan dan melaporkan ke puskesmas
7. Balita akan mendapatkan reward apabila 3 bulan berturut – turut setelah mengikuti kelas gizi naik Berat Badannya dan berpindah pita di KMS atau minimal kenaikannya sesuai Kenaikan Berat Badan Minimal